Ke Bandung

Akhirnya, hari ini pergi ke Bandung juga, melepas kepergian adik papa.
Berangkat pagi-pagi dari rumah, jam 06.05 udah sampai depan kampus Untar, karena akan nebeng sama JJ, adik gw. Dia udah diwanti-wanti agar jangan lupa tutup pintu, matikan lampu, kompor, beri makan si Brownie, karena rumah akan kosong seharian.
Jam 06.15 dia sampai juga depan UnTar. Berhubung udah mulai rame and polisi juga udah mulai kelihatan, kita buru-buru naik mobil, and langsung masuk tol.
Perjalanan menuju Bandung, lancar-lancar aja.
Gak lama kemudian, my mobile bunyi.. and di layar tertulis nama kakak gw yang tinggal di BSD dan tadi pagi jam 5 lewat udah berangkat duluan.
"De, gue gak jadi ke Bandung!. Batal. Ini gara-gara suami gue gak bawa SIM, STNK, Dompet, dan lain-lain! Padahal posisi gue udah Karawang Barat. Muter deh! Sekarang udah mau ngantri tol Halim lagi!"

Aku ceritain sama JJ, dan adik gue ketawa ngakak......
"Hua ha haaaa.a...aaa.a..a.a.a.a.a. kualaaaaat!, tadi pagi jam 4 subuh dia bangunin gue suruh berangkat cepet2. Sekarang kualat dia... udah sampai sana balik lagi......"
(Akhirnya dia bener2 balik ke BSD, batal ke Bandung!)

Sekitar jam 8 kurang, kita udah sampai Bandung. Langsung menuju tempat acaranya.
Sudah cukup banyak saudara yang berkumpul. Dan acara hari itu adalah misa pelepasannya, dipimpin seorang pastor. Gak lama kemudian, dikuburkan di pemakaman didalam kota.
Aku baru pertama kali lihat proses pemakaman yang menggunakan kubur beton. Yang gak biasa-biasanya. Jadi, sudah dibuat seperti bak, di plester dengan semen, rapi, seperti buat kolam buat tampung air, lalu dimasukkan petinya, setelah itu atasnya ditutup dengan papan kayu, diberi besi, lalu di cor pakai semen, jadi kalo ngebayangin, logikanya begini, seperti kotak sepatu kosong, dimasukkan sepatu, lalu atasnya ditutup pakai tutupnya aja. Gak ada dimasukkan tanah sama sekali.
Bingung?! sama!!
Akhirnya kakak sepupuku yang paling besar tanya sama pengurus yang ada disana. Dan dijawab, menurut aturan dari PemDa Kabupaten Bandung, caranya sekarang begitu. Oooohhh.... baru tahu .... tapi yang membuat kita bingung adalah, bagaimana proses pembusukannya? Wah bisa lama ya, karena itu kan semen..... Gak tau deh.......

Selesai acara, kita makan siang bersama. Ngobrol2, sementara cuaca mulai mendung dan langit mulai menghitam. Gak lama kemudian hujan turun deras sekali.....banjir!!
Baru pernah lihat jalan di sana banjir.
Sorenya jam 18, kita balik Jakarta, melewati Cipularang yang gelap gulita, dan sampai jam 20.30.


Well.......take care yach Laura, Rudi, Michael and Tante Bet, GBU always.