Libur........(part two)

Sabtu, 19.05.2007


Pagi2, di drop sama Opa dan Oma di Gang Baru, kawasan china town-nya Semarang. Dipasar yang menggunakan jalan umum ini dari ujung gang warung sampai gang pinggir, ramai menjual berbagai macam sayuran, daging, ikan, buah, jajanan pasar, asinan, makanan kering, galantine, kekian, dan berbagai kue kue basah. Wah ramainya. Si Mbak sampai pusing juga karena panjang dan ramai sekali pasarnya. Apalagi ada mbok bakul (perempuan yang membawa bakul kosong dibelakang pundaknya, guna membawa belanjaan ibu-ibu, mereka dibayar serela ibu yang menyewanya). Si Mbak kesenggol-senggol sama bakul yang begitu besar. Ha ha ha!

Kita juga jajan beberapa jajanan pasar disana. Beli beberapa oleh-oleh seperti kerupuk bawang, kekian, galantine, kerupuk gendar dan bubuk kedele untuk makan lontong opor. Sempat juga kita mampir ke kedai Es Gempol Plered. Wah sekarang yang jual gaya lho! Pakai kartu nama. Jadi bisa pesan untuk acara pesta ato lainnya.

Pulangnya kita menikmati naik becak sampai anggrek. Raf terkantuk-kantuk terkena semilirnya angin........

Jam 12.30an, dijemput sama opa dan oma untuk makan siang. Kali ini makan Tahu Pong Semarang di dekat perempatan Depok. Kedainya kecil. Tapi ternyata dalamnya penuh euy! Sudah ada pendingin ruangan, but tetep aja panas karena saking banyaknya orang didalamnya.

Tahu pong itu adalah tahu yang digoreng, dalamnya kosong, gak seperti tahu lainnya yang kalo digoreng, tetep aja dalamnya bentuknya tahu (Yang ini namanya Emplek). Dimakan pakai udang yang dibuat rempeyek, pakai acar lobak, and bumbu kecap pakai petis. Dimakan dengan nasi panas ato begitu aja.
Kalo di Jakarta yang udah pernah aku coba dan bisa dibilang enak di Hayam Wuruk, seberang Carrefour Duta Merlin, and satu lagi Tahu Pong Lios. Di Tanjung Duren Raya , Jakarta Barat.

Selesainya, kita di drop di Citra Land, berhubung Opa mau besuk orang di RS Telogoredjo.
Baru sampai McD, Peni sms kalo mau ketemuan jam 14.00.
Winks.... harus buru-buru antar Raf kerumah, menidurkan Raf, baru berangkat lagi. Untung aja rumahnya deket banget, tinggal jalan kaki. Jadi buru-buru deh!

Jam 14.00 aku berangkat lagi ke CL. Peni sudah menunggu. Wah... rasanya senang sekali bisa ketemu dia! Kita ngobrol di Espresso Coffee, sambil minum Iced Chocholate. Seger......
Peni masih bertugas di Aceh, dan besok pagi harus kembali ke Aceh. Alamakkk.. cepet sekali!
Puas ketemuan sama Peni, aku langsung pulang. Karena malamnya ada janji mau makan Nasi Pindang ato Nasi Gandul. Hmmmmm...

Malam ini Semarang diguyur hujan lagi. But sepotong Lumpia Xpress sudah membuat sedikit kenyang. (Lumpia itu dibuat dari irisan rebung muda (bambu muda) ditumis dengan bawang putih, udang, telur, kecap, lalu dibungkus dengan kulit lumpia. Disajikan digoreng ato dimakan begitu saja dengan pelengkapnya, daun bawang, acar ketimun dan ramuan berbentuk jeli yang dibuat dari bawang putih, gula merah. )


Jam 7 lewat kita ke Mataram, tempat yang jual Nasi Pindang Grajen. Ternyata hujan yang cukup deras mengguyur, membuat orang pada kelaparan. Buktinya? Jualan Nasi Pindangnya sudah hampir habis! Pernah makan? Nasi Pindang itu asli dari Kudus, rupanya seperti Rawon, hanya saja bersantan. Dan menggunakan banyak daun melinjo. Kalo orang jawa bilang pake daun So, daun yang buat sayur asem itu lho. Enak dimakan panas-panas pake kerupuk.

Nasi Gandul

Sekalian juga kita mampir ke kedai Nasi Gandul Pak Memed. Letaknya di jl. Dokter Cipto, gak jauh dari perempatan Patimura-Citarum. Dipinggir jalan juga, tapi yang datang juga pada bermobil. Menu yang disajikan mirip dengan nasi pindang, hanya saja nasi gandul memiliki citarasa yang lebih pedas. Dagingnya boleh pilih, mau daging, atau jerohan.

Namanya juga coba, jadi belinya satu porsi doank.
So well... ada yang mau coba juga?


Minggu, 20.05.2007

Pagi-pagi udah diajak ke Puri Anjasmoro. Kali ini tujuannya adalah makan Lentok Tanjung Karang Kudus. Aneh ya namanya? Kita coba saja!
Ternyata makanan yang namanya aneh tersebut gak lain daripada lontong disiram sayur lodeh nangka muda, plus kerupuk dan telur. Rasanya? boleh juga. Panas nikmat, mirip dengan lontong sayur, cuma sayurnya aja yang diganti nangka muda! Hmm! Gak lupa nyobain asem-asem daging dan membawa pulang sebungkus Garang Asem Ayam.

Siang hari sudah terjadwalkan untuk makan Pecel Kangkung bu Sri di Pekunden. gak jauh dari rumah Opa dan Oma.
Whalah.. ternyata yang beli rame sekali. Untung saja rumahnya hanya jalan kaki satu menit. jadinya bungkus bawa pulang. Harganya? sekarang seporsi Rp. 11.000 mahal ya? iya! kacangnya mahal! Rasanya? uenaaaaakkk!

Untuk malam ini sudah terjadwalkan untuk beli Mie Jowo Pak Har di Karang Wulan.
Kedainya kecil dipinggir jalan, pakai tenda. Yang datang? sama aja dengan yang lain, pada bermobil ria! Seporsinya Rp. 7000, isinya mie, tomat, daging ayam, kekian, kol, caisim. enak dimakan panas-panas. Mau pake kuah boleh, namanya mie godog, ato digoreng juga ok.
Yang terkenal sampai buka cabang di Jakarta ya Mie Jowo Pak Gareng. Sampai buka cabang di Pancoran Timur (ato Barat, gue lupa). Masuknya dari jalan Raya Pasar Minggu (Patung Pancoran), lalu lurus aja, ketemu sama Bank Permata disebelah kiri jalan, belok tepat disebelah bank, lalu lurus aja. Nah lokasi mie jawa pak gareng ini disebelah kiri, sebelahnya Alfa Mart.


Senin, 21.05.07

Nah hari ini, kita di oma anggrek lagi. Pagi ini mau urus tiket ke Garuda, di Hotel Horison. Gak jauh dari rumah. Tinggal jalan kaki lima menit. Acara lainnya adalah pergi mengunjungi saudara yang lainnya, sekalian pamit karena besok rencananya harus pulang Jakarta lagi.
Urusan tiket udah selesai, but aku minta reschedule jadwalnya, minta mundur agar sampai Jakartanya juga sekitar jam 3an, karena baru bisa dijemput Mr Bear. But disuruh untuk telepon kembali setiap 2 jam untuk cek statusnya. Oh No!!

note: foods pictures in this story are taken from internet.

Comments