Musim rambutan

Jakarta sedang musim rambutan bulan Desember ini. Cibubur adalah daerah yang banyak banget pohon rambutannya, apalagi jalan arteri masuk ke komplek perumahan tempat tinggal aku. Sepanjang kiri kanan jalan, buah rambutan bebas bergelantungan. Sampai sampai rasanya ingin berhenti sebentar untuk memetik buah tersebut. Gag jauh dari rumah di perkampungan Leuwinanggung, Cimanggis juga ada kebon rambutan milik penduduk. Kalo mau beli rambutan murah ya sama mereka. Karena biasanya mereka jualnya gag ikatan, tapi satu pohon. Maksudnya bukan pohonnya yang kita beli, tapi buahnya. Rata2 mereka jual sekitar Rp. 150 ribuan untuk satu pohon. Dapatnya? wuih buanyak banget. Bisa mati kekenyangan deh. Karena mereka memetik semua rambutan yang sudah matang dari satu pohon itu! Kalo beli ikatan di Jakarta dijual 3 ikat sepuluh ribu (satu ikat isi sekitar 30 buah), kalo di kebonnya, Rp. 10.000 bisa dapat 5 ikat.

Sore hari, Raf bilang sama papanya kalo dia ingin makan rambutan. Si papa ayo aja pergi ke kebon rambutan dekat rumah. Rupanya Raf gag puas cuma lihat orang metik dan makan. Dia minta papanya untuk gendong, lalu dia ingin ambil sendiri buahnya.

Gag sengaja, waktu raf petik, seekor ulat bulu jatuh ketangan kecilnya. Auwwwwwwww......
Papanya menepis ulat bulu tersebut. Lalu berlari ke arah aku yang sedang duduk manis dalam mobil.
Langsung tangan Raf dan papanya diberi minyak telon.
Malamnya, tangan keduanya mulai bentol2 dan memerah. Bingung juga sih, akhirnya aku telepon temanku yang kebetulan dokter dan menanyakan harus diobati pakai apa. Ternyata salep Hydrocortisone dan Syrup Revyll bisa meredakan gatal dan bentol tersebut. Syukurlah tiga hari kemudian mereka sembuh.......

Comments